Ini adalah kali pertama aku mendaki gunung. Dengan penuh kebanggaan , kegembiraan , dan keyakinan , ku ayunkan kaki ini . namun nyatanya aku kelelahan . Entah berapa kali aku berhenti , tapi aku memang bandel .
Kususur lagi , kususur lagi jalan setapak , bersama 16 pasang kaki. Aku harus sampai puncak ! lihat matahari terbit , lihat kawah Gunung Merapi yang tak pernah sekalipun ku lihat , lihat segalanya !
Semakin jauh menyusur semakin berkembang hatiku. Tapi tiba-tiba .. jurang ! Jalan buntu. Berhenti sejenak. Kakakku yang orang gunung mencoba mencari jalan . Jalan ! Kami turun jurang dan mendaki lagi , merangkak di bebatuan ( kata kakak itu bekas jalan lahar ).
Berjalan di jalan setapak lagi. Aku melangkah satu-satu sambl antusias memandang indahnya alam . Ya Tuhan !! Buntu lagi .. ada tebing . Siakek ! Siakek ! untuk yang kali ini kami tak dapat memanjat karena tebing sangat tegak !
Yaaach ........
Merapi gagal ku daki . Api unggun hanya menyala di lereng, karena ternyata kami jalan memutar dengan sedikit menanjak . Ah...
Sedih , kecewa , marah berbaur menjadi satu ..
Sulit menggerakkan anggota badanku. Aku hanya diam . Ingin rasanya cepat kembali ke rumah begitu tiba di perkampungan . Pemandangan yang masih nampak di mataku seolah-olah mengejekku, menggoda , memanggil-manggil padaku untuk kudekati .
Reza Fathoni
Jl.Kalimalang , Jakarta Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar